Our Feeds

11 Juni 2016

Unknown

Berkah Ramadhan Tidak Hanya Di Pasar..!!!

Sumber Foto: eramadina.com
Sebagaimana yang telah kita ketahui, Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Kata berkah itu sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu (Barokah) yang berarti nikmat, bertambahnya kebaikan. Dalam Syarah Shahih Muslim karya Imam Nawawi menyebutkan, berkah memiliki dua arti: (1) tumbuh, berkembang, atau bertambah; dan (2) kebaikan yang berkesinambungan.
Dalam keseharian kita sering mendengar kata “mencari berkah”. Maksud “mencari berkah” adalah mencari kebaikan atau mempertebal kebaikan, baik kebaikan berupa bertambahnya harta, rezeki, maupun berupa bertambahnya kesehatan, ilmu, dan amal kebaikan (pahala).
Namun penggunaan defenisi “mencari berkah” di kalangan manusia sekarang ini hanya saja segelintir orang yang mampu memahami definisi dengan sebenarnya. Mayoritas diantara mereka hanya berfikir “mencari berkah” itu hanya semata mencari rezki yang banyak dan harta yang berlimpah. Begitulah yang terlihat di dunia Ramadhan masa kini, baik itu di Indonesia maupun di Aceh sendiri.
Didunia Ramadhan, bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk refleksi diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Diantara banyaknya cara mendekatkan diri pada Tuhan, Kita harus berusaha sekuat-kuatnya untuk menjalankan perintah Allah. Mematuhi perintah-Nya, dan menjauhi laranganNya, serta merasa bersyukur atas segala nikmat pemberian Allah adalah jalan pengabdian yang pantas dilakukan mausia terhadap sang Pencipta.
Namun kenyataan yang terlihat di tanah air saat ini sangat bertolak belakang dengan hal yang sewajarnya dilakukan. Dalam hal ini, masih banyak masyarakat tanah air menganggapnya bulan ramadhan adalah bulan pusatnya perbelanjaan. Oleh karena itu, tidak patut diherankan ketika para pedagang di tanah air dadakan bermunculan di berbagai tempat.
Para pedagang akan memanfaatkan moment yang bermakna ini saat bulan ramadhan tiba, karena meraka tahu, kebutuhan konsumen lebih meningkat dibulan Ramadhan ketimbang bulan laiinya. Contoh kasus yang sering terjadi di kalangan masyarakat, berbelanja makanan hanya untuk memenuhi kulkas, meja makan, dan lemari stok makanan di rumah mereka sendiri.
Ini akan terus berlangsung selama satu bulan dan mencapai puncaknya saat hari Idul Fitri hampir tiba. Ini telah menjadi pola tahunan masyarakat Indonesia dalam bulan Ramadhan. Pola tahunan semacam ini sudah terbentuk dan akan terus kembali terulang di tahun berikutnya. Apa yang membuat perilaku berbelanja kita berubah saat Ramadan dan hari raya Idul Fitri?
Phillipia Lally, Ahli psikolog asal London dalam penelitiannya tahun 2010 tentang bagaimana habit atau kebiasaan terbentuk, menuliskan bahwa kebiasaan adalah sebuah aktivitas yang memiliki pola perilaku yang sama secara otomatis. Otak makhluk hidup mampu menyimpan memori dalam bentuk pola. Secara tidak sadar, kehidupan kita hari ini pun merupakan merupakan kumpulan dari kebiasaan sebelumnya.
Sudah lazim terjadi dalam kehidupan kita, belanja saat Ramadhan merupakan sebuah kebiasaan. Secara otomatis kita merasa perlu untuk berbelanja makanan. Sama halnya di hari raya Idul Fitri, meskipun pakaian sudah penuh sesak di lemari pakaian, kita tetap akan merasa perlu mengeluarkan uang untuk membeli pakaian baru.
Kelakuan-kelakuan yang demikian, sangat diprihatinkan untuk tercapainya suatu berkah di bulan Ramadhan. Berkah yang diharapkan yang berupa kebaikan yang berkesinambungan akan sangat sulit di bangun kembali. Karena tanpa kita sadari, cita-cita utama sebagai refleksi diri dan mendekatkan diri pada Tuhan itu bisa terbawa kearah cita-cita cadangan dengan perilaku yang dibiasakan dalam berbelanja, fikiran kita akan selalu terusupi dengan berbelanja yang banyak, sehingga upaya untuk menjadikan kebiasaan berupa kebaikan yang berkesinambungan akan sangat sulit bagi kita membangunkannya kembali. Dan satu-satunya cara agar kita bisa memutarkan kebiasaan pada kebaikan adalah dengan cara berasumsi bahwa keberkahan itu tidak hanya milik duniawi saja, akan tetapi juga milik ukhrawi.

Alumni Sekolah Hamzah Fansuri.


Subscribe to this Blog via Email :
Previous
Next Post »