>>Selamat Ulang Tahun<<
Assalammu’alaikum
Sahabat.
Di
ujung malam yang gelap tanpa bintang ini.
Ku
terdiam sendirian di negeri pengasingan.
Tak
mampu melihat mata indahmu, senyum manismu, dan wajah genitmu dihari yang bersejarah
ini.
Dipenghujung 28 Maret ini...
Mengingat
waktu yang terus berlalu.
Sosokmu selalu tersimpan di hati.
Hingga
kini kau berjumpa kembali degan hari saat pertama kali kau menatap dunia.
Sekarang kau telah meranjak dewasa dan bertambah usia 1 tahun lagi.
Adakah
dirimu bahagia atau berduka?
Akankah
keceriaan itu ada untukmu?
Ataukah
kesedihan itu menimpamu?
Disini
ku terdiam bagai lukisan tanpak gerak.
Haya
bisa mendengar namun tidak mampu mengambil sikap.
Ku
bacakan isi surat yang kau kirim di setiap hari.
Darimu.... Dalam
sebuah cerita.
Namun
tak mampu bagiku untuk mengubahnya.
Mengubah
isi cerita duka menjadi bahagia, kesedihan menjadi keceriaan, dan kesusahan
menjadi kesenangan.
Maafkan
aku sahabat....
Mungkin
ini keterbatasanku dalam melindungimu.
Ku
pasrahkan pada Ilahi dalam doa yang sesungghunya.
Ku
mohon sepenuh hati lalu berjemur airmata tas sajadah suci.
“Yaa
Allah... Lindungilah Zuraida, jagakanlah kesehatannya, selamatkanlah imannya, berkatilah
umurnya, lancarkanlah rezekinya, dan mudahkanlah segala urusannya” Amiinn...
Maafkan aku sahabat....
Tiada
daya yang mampu aku lakukan untuk membuktikan betapa spesialnya dirimu bagiku.
Hingga
jari-jariku mulai menyentuh keybord dan merangkai kata.
Lalu ku tekan huruf -huruf yang
bisa engkau pahami.
Bahwa.......
“AKU SAYANG KAMU”
Maafkan aku sahabat....
Mungkin
bingkisan kado ini tak istimewa bagimu,
Ku
mohon... Terimalah ucapan doaku ini.
Mungkin
saja tahun depan aku tidak bisa menyaksikan lagi.
Dimana hari yang sama seperti ini, yakni hari ulang tahunmu kembali.
Justru
itu, Terimalah....
Selagi
aku masih bisa menghirup udara.
Akan
ku tuang segala ketulusan hati dalam uraian puisi untuk mengucapkan.
<<
“SELAMAT ULANG TAHUN” >>
Wassalam,.
Rahmad Maulidar, S.Pd.I.